Thursday, May 26, 2016

BELAJAR DARI SEBUAH PENSIL



Kita akan belajar dari ilustrasi pensil. Pada suatu hari terjadilah percakapan antara pabrik pensil dengan pensil yang akan dipasarkan di dunia luar. Pabrik pensil adalah sang pencipta dari pensil tersebut memberi tujuh nasehat kepada pensil tersebut supaya dapat berhasil di dunia luar.

1.      Bergantung kepada tangan yang menggunakannya.
Bila pensil ditangan seorang anak kecil dia akan dipakai untuk mencoret-coret saya. Tetapi bila berada ditangan seorang seniman dia dapat menghasilkan sesuatu yang tak ternilai harganya.

2.      Tergantung kepada kemampuanmu untuk dituntun oleh tangan tersebut.
Setelah pensil berada ditangan yang benar. Untuk bisa berhasil tergantung dari pensil itu menyerahkan diri sepenuhnya dituntun oleh tangan yang memegang (tidak memberontak)

3.      Melewati proses yang sakit (peruncingan)
Untuk mendapatkan hasil karya yang terbaik pensil tersebut harus diruncingkan. Hal ini akan menyakitkan tetapi perlu bagi pensil untuk diruncingkan agar dapat digunakan dengan maksimal.

4.      Diperlengkapi dengan penghapus
Saat memakai pensil pasti pernah terjadi kesalahan tetapi pensil selalu dilengkapi dengan penghapus untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan yang pernah dilakukan.

5.      Yang paling berharga dari pensil adalah yang ada di dalam pensil bukan yang diluar.
Pensil dapat membuat karya apabila memiliki bagian dalam yang kuat dan tidak patah, bukan penampilan luar saja yang terbaik tetapi yang terpenting adalah bagian dalam dari pensil.

6.      Tinggalkan jejak.
Pensil yang dipakai makin lama makin pendek dan akhirnya habis. Karena itu pada saat masih dapat digunakan tinggalkan jejak terbaik yang dapat dikenang sepanjang masa

7.      Patah bukan akhir dari segalanya.
Pensil dapat patah, tetapi patahan dari pensil itu dapat diruncingkan lagi dan dipakai kembali.

No comments:

Post a Comment