Saturday, June 25, 2016

ANTARA KERJA IKHLAS DAN MENYERAH



Kerja ikhlas yang memiliki nilai tinggi adalah kerja ikhlas yang didahului oleh kerja keras dan kerja cerdas. Jika Anda punya pekerjaan dan kemudian teman sekantor mengambilnya, tidak cukup Anda mengatakan saya ikhlaskan saja. Itu artinya Anda malas bekerja, dan membiarkan pekerjaan Anda ditangani orang lain. Dalam hal ini Anda tidak bekerja ikhlas melainkan menyerah. Berarti tidak ada nilai eposnya.

Demikian juga ketika teman Anda meminjam uang dengan transaksi yang jelas sebagai pinjam-meminjam dengan masa pinjam yang jelas pula. Ketika tiba waktunya ternyata dia ngemplang, Anda harus menagihnya dengan cara yang baik. Kalau perlu beri tempo lagi dengan adanya perbaikan mekanisme pembayaran. Tetapi setelah kesempatan kedua ngemplang juga, Anda tidak bisa mendiamkan saja, sambil hati Anda bilang saya ikhlaskan saja. Anda harus datang lagi kepadanya untuk memberikan kesempatan ketiga, kalau perlu mempermudah mekanisme pembayarannya.

Bila masih tidak berhasil juga, maka Anda bisa mengubah transaksi dari pinjaman diubah menjadi sumbangan. Barulah pada saat itu Anda boleh mengatakan saya ikhlaskan pinjaman tersebut tidak dibayar dan dihitung sebagai sumbangan saja. Pada tingkatan ini ikhlas Anda lebih tinggi nilainya dibandingkan dengan Anda mengikhlaskan tidak di depannya dan di saat Anda putus asa karena dia ngemplang.

Setiap karyawan bisa bekerja ikhlas, tapi kerja ikhlas di sini bukan berarti kerja tidak dibayar. Ketika Anda bekerja pada sebuah perusahaan atau kepada seseorang, maka Anda mengadakan transaksi. Dalam transaksi itu ada kesepakatan berkaitan dengan tugas dan tanggung jawab Anda dan juga konpensasi  berupa gaji yang akan Anda terima. Artinya, gaji itu adalah hak Anda, dan berharap untuk menerima gaji sejumlah yang disepakati itu, tidak berarti akan mengurangi nilai keikhlasan Anda.

Walaupun demikian, seorang pekerja ikhlas tidak akan pernah membatasi kuantitas dan kualitas pekerjaannya hanya sebatas nilai gaji yang ia terima. Seorang pekerja ikhlas sering kali bekerja lebih lama, lebih serius dan lebih banyak dari karyawan lain, karena dia memberi yang terbaik dan hanya yang terbaik untuk perusahaan, tanpa mengharapkan imbalan tambahan. Dia bahkan akan memberikan lebih dari apa yang diharapkan perusahaan. Dia juga tidak pernah “bertransaksi” dalam membantu rekan kerja dan bawahannya. Semuanya dilakukan karena dia bisa. Karena dia ingin memaksimalkan semua potensi yang ada pada dirinya sebagai bentuk rasa syukurnya kepada Tuhan.

Pendek kata, kerja ikhlas akan mendekatkan kita pada kemuliaan. Namun kerja ikhlas tidaklah mudah, karena harus didahului dengan kerja keras dan kerja cerdas. Kerja ikhlas yang tidak didahului kerja keras dan kerja cerdas akan mudah terperosok pada tingkatan menyerah. Orang yang mudah menyerah akan dijauhkan dari kemuliaan.

No comments:

Post a Comment