Saturday, June 25, 2016

APA ITU KERJA IKHLAS?



Kerja ikhlas adalah bentuk usaha terarah dalam mendapatkan sebuah hasil dengan menggunakan kesucian hati sebagai manifestasi kemuliaan dirinya. Dalam ilustrasi timbangan, dengan kerja ikhlas, walaupun  tidak mengubah titik tumpu dan juga tidak menambah input, tetapi output yang dihasilkan jauh lebih besar dari kerja cerdas, apalagi kerja keras.

Yang dilakukan dalam timbangan tersebut adalah menukar input dengan volume sama, yang di dalamnya terdapat unsur-unsur negative dan ruang-ruang kosong yang berarti kesia-siaan dan kemubaziran diganti dengan unsur-unsur positif. Pengibaratan dari kerja ikhlas adalah seperti mengubah kapas menjadi emas.

Seorang pekerja ikhlas tidak mengeluarkan sedikit pun energi negative saat bekerja, dia tidak pernah mengeluh, tidak membicarakan keburukan orang lain, atasan, atau perusahaan. Dia tidak pernah datang terlambat, tidak mengkorupsi waktu kerjanya, semua aktifitas kerjanya diatur sedemikian rupa menjadi sangat efektif dan efisien, sehingga tidak ada sedikit muda, mura, muri (mubazir, tidak beraturan, beban berlebihan). Pada saat bekerja, fisik, hati maupun pikirannya dia curahkan 100% agar dia bisa memberikan hasil kerja yang terbaik.

Jika kita lihat dari penampakannya, seorang pekerja ikhlas selalu ceria, wajahnya bahkan bercahaya, badannya tidak pernah membungkuk lesu, dan dari dirinya selalu terpancar energi positif. Semua rekan kerjanya menjadi bersemangat jika berada di dekat dia, seakan akan mendapatkan supply energi baru. Seorang pekerja ikhlas pendek angan-angannya, dia bekerja sebagai aktualisasi kemuliaan dirinya. Kegemarannya adalah membantu orang lain dan memperbanyak tabungan energi positifnya.

Seorang kawan saya baru saja mendapat musibah. Motor yang ditumpanginya bersama istri yang sedang mengandung dan anaknya, oleng hingga istrinya terjatuh. Sang istri mengalami koma hingga lebih dari satu bulan, bayi yang lahir premature lewat Caesar itu pun akhirnya hanya bertahan hidup selama tiga bulan tapi, hebatnya kawan saya ini terlihat tidak pernah bersedih. Dia bekerja biasa. pagi dan malam menunggui istrinya yang masih dirawat di rumah sakit karena amnesia dan lumpuh, siang hari ia tetap bekerja. Saya terharu dan kemudian merasa sangat bangga dengan dia ketika saya katakan berduka cita atas semua kejadian yang terjadi, dia tetap berkata, “tidak apa, ini sudah kehendak Allah. Apa yang bisa saya bantu?” di tengah musibah, dia masih terus mencoba untuk membantu orang lain. Saya dengar dari teman-temannya, teman saya ini tetap bersemangat dan optimistis untuk kesembuhan istri.

No comments:

Post a Comment