Friday, June 24, 2016

APA ITU KERJA KERAS?




Kerja keras adalah bentuk bentuk usaha yang terarah dalam mendapatkan sebuah hasil, dengan menggunakan energi sendiri sebagai input (modal kerja). Ingat ilustrasi timbangan, untuk mendapatkan output A+B, maka harus memberi input sebesar A+B juga.

Seorang pekerja keras mengandalkan energi dirinya sebagai modal kerja. Oleh sebab itu seorang pekerja keras akan tampak lebih sehat, bugar, gesit, tangkas, cekatan, berbinar-binar, dan terlihat lebih optimis. Dia membutuhkan semua itu untuk dapat menghasilkan output kerja yang maksimal.

Seorang pekerja keras akan mengeluarkan energinya melalui fisik dan metafisik yang dimilikinya. Pandangan matanya tajam dan mampu merekam obyek fakta yang akurat. Tangan dan kakinya terlatih menjalankan berbagai tugas, mulai dari mengangkat beban berat hingga ketrampilan halus yang membutuhkan kecepatan seperti menangkap lalat dengan menggunakan sumpit. Seorang perenang tingkat dunia akan tahan tanpa bosan berlatih di kolam renang dengan berenang sejauh 10 km setiap hari.

Mampu bekerja keras adalah urutan yang pertama sebelum jenis kerja-kerja lain dilakukan. Ketika saya kecil, yang dimaksud bekerja keras adalah mencari kayu bakar, menyapu halaman dan rumah, mencuci baju, serta memasak nasi, semuanya harus dilakukan sendiri. Baru pada sore hari saya baru bisa bermain sepak bola atau layangan di lapangan dekat rumah. Waktu itu penyaluran bakat belum terprogram, sehingga kegiatan olahraga hanya sekedar menjadi kesenangan.

Sekarang bakat merupakan komoditas yang mahal. Institusi penyaluran bakat menjadi sangat penting. Oleh karena itulah anak saya nantinya akan saya program sesuai jalur emasnya. Ketika anak saya nanti berumur delapan tahun sanggup berlatih renang sejauh tiga km perhari dengan cara drill dan satu km dengan cara sprint. Hal ini relative membuat fisiknya lebih kuat dan sehat. Dalam hal ini, anak saya harus mengenal kerja keras sejak usia dini.

Kerja keras adalah bentuk usaha yang terarah dalam mendapatkan sebuah hasil, dengan menggunakan energi sendiri sebagai input (modal kerja).

Seorang pekerja keras sering kali diidentikan dengan pekerjaan yang harus memeras keringat. Tetapi tidak selalu. Bekerja keras tidak selamanya bisa diukur dari besarnya otot maupun jumlah keringat yang keluar. Seorang manajer yang berada di ruang ber AC dan duduk sendirian di depan komputernya juga dapat di bilang pekerja keras, selama seluruh energi yang dia miliki digunakan secara maksimal untuk menyelesaikan tugas-tugasnya. Seorang Ilmuwan juga bekerja keras dengan memusatkan seluruh energinya ke otak, sehingga dia mampu mengingat sekian banyak formula serta dapat terus terjaga dan berpikir selama berhari-hari, bahkan berbulan-bulan.

Secara pribadi saya mengenal banyak para pemimpin perusahaan yang menunjukkan kerja keras yang luar biasa. mereka datang lebih pagi dibanding pegawainya, berjalan keliling pabrik atau areal perkantorannya untuk mengamati dan mengontrol kegiatan bisnisnya.menerima lebih dari 100 telpon sehari. Memimpin rapat demi rapat sepanjang hari dari satu gedung ke gedung lainnya, dan masih sempat mengajak rekan kerja dan karyawannya main golf di sore hari.


No comments:

Post a Comment