Kerja ikhlas yang memiliki nilai tinggi
adalah kerja ikhlas yang didahului oleh kerja keras dan kerja cerdas. Jika Anda
punya pekerjaan dan kemudian teman sekantor mengambilnya, tidak cukup Anda mengatakan
saya ikhlaskan saja. Itu artinya Anda malas bekerja, dan membiarkan pekerjaan Anda
ditangani orang lain. Dalam hal ini Anda tidak bekerja ikhlas melainkan menyerah.
Berarti tidak ada nilai eposnya.
Demikian juga ketika teman Anda meminjam uang
dengan transaksi yang jelas sebagai pinjam-meminjam dengan masa pinjam yang
jelas pula. Ketika tiba waktunya ternyata dia ngemplang, Anda harus
menagihnya dengan cara yang baik. Kalau perlu beri tempo lagi dengan adanya
perbaikan mekanisme pembayaran. Tetapi setelah kesempatan kedua ngemplang
juga, Anda tidak bisa mendiamkan saja, sambil hati Anda bilang saya ikhlaskan
saja. Anda harus datang lagi kepadanya untuk memberikan kesempatan ketiga,
kalau perlu mempermudah mekanisme pembayarannya.
Bila masih tidak berhasil juga, maka Anda
bisa mengubah transaksi dari pinjaman diubah menjadi sumbangan. Barulah pada
saat itu Anda boleh mengatakan saya ikhlaskan pinjaman tersebut tidak dibayar
dan dihitung sebagai sumbangan saja. Pada tingkatan ini ikhlas Anda lebih
tinggi nilainya dibandingkan dengan Anda mengikhlaskan tidak di depannya dan di
saat Anda putus asa karena dia ngemplang.
Setiap karyawan bisa bekerja ikhlas, tapi
kerja ikhlas di sini bukan berarti kerja tidak dibayar. Ketika Anda bekerja
pada sebuah perusahaan atau kepada seseorang, maka Anda mengadakan transaksi. Dalam
transaksi itu ada kesepakatan berkaitan dengan tugas dan tanggung jawab Anda
dan juga konpensasi berupa gaji yang
akan Anda terima. Artinya, gaji itu adalah hak Anda, dan berharap untuk
menerima gaji sejumlah yang disepakati itu, tidak berarti akan mengurangi nilai
keikhlasan Anda.
Walaupun demikian, seorang pekerja ikhlas
tidak akan pernah membatasi kuantitas dan kualitas pekerjaannya hanya sebatas
nilai gaji yang ia terima. Seorang pekerja ikhlas sering kali bekerja lebih
lama, lebih serius dan lebih banyak dari karyawan lain, karena dia memberi yang
terbaik dan hanya yang terbaik untuk perusahaan, tanpa mengharapkan imbalan
tambahan. Dia bahkan akan memberikan lebih dari apa yang diharapkan perusahaan.
Dia juga tidak pernah “bertransaksi” dalam membantu rekan kerja dan bawahannya.
Semuanya dilakukan karena dia bisa. Karena dia ingin memaksimalkan semua
potensi yang ada pada dirinya sebagai bentuk rasa syukurnya kepada Tuhan.
Pendek kata, kerja ikhlas akan mendekatkan
kita pada kemuliaan. Namun kerja ikhlas tidaklah mudah, karena harus didahului
dengan kerja keras dan kerja cerdas. Kerja ikhlas yang tidak didahului kerja
keras dan kerja cerdas akan mudah terperosok pada tingkatan menyerah. Orang yang
mudah menyerah akan dijauhkan dari kemuliaan.