Setiap hari usaha startup selalu bermunculan, banyak dari mereka
ingin mencoba peruntungan dengan terjun ke bisnis rintisan atau start
up. Tapi tentu saja tidak semuanya mampu bertahan di industri yang
semakin sengit ini, jika anda tidak ingin gagal, dikutip dari
startupbisnis.com beberapa kesalahan ini perlu dihindari :
1) Tidak ada konsep yang bisa diuji coba
Ide bisnis anda yang tampaknya brilian belum tentu akan tampak brilian bagi customer anda. Bagaimana untuk mengetahuinya? lakukan uji coba pada setiap konsep yang anda buat. Lihat respon pasar terhadap produk anda, jika produk/layanan anda telah sesuai dengan harapan customer/pasar maka dapat dilanjutkan.
2) Perbaikan tiada henti
Biasanya seorang start up ingin melaunching ketika produknya sudah sempurna, mereka akan terus menerus melakukan perbaikan dan penyempurnaan dengan menunda peluncuran produk. Hal ini akan berakibat produk anda akan tertinggal. Lebih baik lakukan perbaikan seiring berjalannya waktu dan setelah anda mendengar komentar dari customer/pasar mengenai produk anda.
3) Melakukan terlalu banyak hal pada saat yang sama
Startup itu seperti bayi yang baru lahir anda perlu memberinya makan, mengubahnya dan menangani mood-nya setiap hari. Walaupun sebagian besar ibu baru bisa bergantung ke ayah untuk mengurus bayi ini, masih banyak founder startup yang mencoba untuk menjadi ibu, ayah, nenek, dan kakek sekaligus.
Menurut Mashable dan Harvard Business School, 39% dari semua bisnis startup hanya memiliki satu founder.
Dengan jumlah tugas yang dibutuhkan dalam bisnis, delegasi itu penting bagi anda. Tetap pegang kontrol pada sebagian besar aspek bisnis anda, tapi berhentilah capek-capek mengurusi hal-hal kecil. Bawa partner, tim atau bahkan agency outsourced untuk memastikan bahwa anda tidak terhimpit beban sendirian dalam menjalankan bisnis.
4) Terjebak dengan teknologi masa lalu
Pertimbangkan hal ini. Laporan Nielsen Digital Consumer 2014 mengatakan bahwa 67% dari konsumen US memiliki smartphone. Mereka menghabiskan lebih dari 34 jam setiap bulan untuk browsing website atau bermain-main di aplikasi pada perangkat mobile mereka. Apakah website mobile anda sudah siap?
Atau ini. Amazon sekarang mulai menjajaki penggunakan drone (pesawat tak berawak) untuk mempercepat siklus pengiriman mereka. Bisnis kecil sekarang bisa mengintegrasikan penjualan dalam toko mereka dengan penjualan online menggunakan platform pembuat toko online.
Atau bahkan ini. Menurut studi yang dilakukan oleh Epsilon, triggered email (pesan email yang dikirimkan ke seseorang atau subscriber sebagai respon dari tindakan si subscriber. Sebagai contoh, mengirim pesan konfirmasi setelah customer membeli barang) lebih sering dibuka dibanding newsletter biasa hingga empat kali lebih besar. Apakah anda mengirim triggered email? Apakah anda bahkan mencari tahu aktivitas customer anda di website untuk mengirim triggered email?
Ada banyak teknologi yang sudah maju yang berguna bagi anda untuk memastikan bahwa anda tidak berada di zaman kegelapan.
5) Tidak Mendengar customer anda
Apakah anda tahu Avon perusahaan raksasa kosmetik dimulai dengan menjual buku dari rumah ke rumah? Pendiri Avon, David McConnell menemukan ide untuk memberikan parfum kecil sebagai hadiah ke customer-nya untuk mendorong penjualan bukunya. Untuk melengkapi kejutannya ini, dia sadar bahwa customer lebih menyukai parfum gratis ketimbang buku dan lahirlah raksasa ini. Dia tinggalkan bisnis buku ini dan memulai perjalanannya membuat wanita menjadi lebih cantik di seluruh dunia.
Berdasarkan cerita ini, customer sering memberikan anda informasi mendalam pada bisnis yang bisa mengubah masa depan bisnis anda selamanya. Dengan sosial media, forum konsumen, bahkan email yang sudah lama, bisnis bisa berbicara ke customer mereka secara langsung. Dengarlah feedback customer dan terapkan informasi yang anda peroleh dari interaksi customer anda untuk meningkatkan bisnis anda.
6) Menaruh semua telur di satu keranjang
Menggantungkan bisnis hanya pada satu sumber pendapatan adalah jalan yang biasanya dijalani oleh banyak bisnis. Ya, anda memang memiliki klien besar yang tidak pernah gagal dan anda selalu bisa bergantung dari mereka. Atau anda memiliki produk yang menggemparkan dunia dan anda bisa bernapas dengan mudah. Tetapi bagaimana jika terhadi hal yang sangat buruk dan satu-satunya klien anda hilang atau konsumen anda lelah dengan produk anda yang itu-itu saja?
Anda membutuhkan plan B. Artinya anda harus bisa bergantung dari beberapa klien daripada hanya satu klien. Ini juga termasuk mengerjakan produk kedua untuk mendukung produk utama atau membuat channel distribusi alternatif jika channel yang ada bangkrut atau bahkan memiliki backup supplier untuk memenuhi bahan utama bisnis anda agar anda tidak kehabisan bahan di suatu hari.
7) Tidak fokus di marketing
Kita semua tahu bahwa entrepreneur yang bergairah dengan produk mereka sendiri percaya bahwa produk mereka yang mengagumkan ini akan menjual dengan sendirinya, berdasarkan pendapat mereka belaka.
Haruskah anda menggunakan sumber daya yang terbatas untuk fokus membangun produk yang hebat dan percaya bahwa orang-orang akan datang dengan sendirinya atau haruskah anda menghabiskan uang untuk membangun produk yang bagus dan melakukan marketing agar customer datang kepada anda?
Sebagai startup, anda jelas harus berhemat dan memperhatikan penggunaan uang. Tetapi marketing adalah salah satu kebutuhan bisnis yang tidak bisa dihindarkan. Masih banyak yang bisa anda raih dengan dana yang kecil atau bahkan tidak ada dana, anda bisa bermodalkan semangat untuk keluar dan promosikan bisnis anda ke target pasar anda. Manfaatkan blog, platform sosial media, email marketing bahkan word of mouth untuk menciptakan awareness brand anda dan mendorong customer kepada anda.
Semoga bermanfaat
1) Tidak ada konsep yang bisa diuji coba
Ide bisnis anda yang tampaknya brilian belum tentu akan tampak brilian bagi customer anda. Bagaimana untuk mengetahuinya? lakukan uji coba pada setiap konsep yang anda buat. Lihat respon pasar terhadap produk anda, jika produk/layanan anda telah sesuai dengan harapan customer/pasar maka dapat dilanjutkan.
2) Perbaikan tiada henti
Biasanya seorang start up ingin melaunching ketika produknya sudah sempurna, mereka akan terus menerus melakukan perbaikan dan penyempurnaan dengan menunda peluncuran produk. Hal ini akan berakibat produk anda akan tertinggal. Lebih baik lakukan perbaikan seiring berjalannya waktu dan setelah anda mendengar komentar dari customer/pasar mengenai produk anda.
3) Melakukan terlalu banyak hal pada saat yang sama
Startup itu seperti bayi yang baru lahir anda perlu memberinya makan, mengubahnya dan menangani mood-nya setiap hari. Walaupun sebagian besar ibu baru bisa bergantung ke ayah untuk mengurus bayi ini, masih banyak founder startup yang mencoba untuk menjadi ibu, ayah, nenek, dan kakek sekaligus.
Menurut Mashable dan Harvard Business School, 39% dari semua bisnis startup hanya memiliki satu founder.
Dengan jumlah tugas yang dibutuhkan dalam bisnis, delegasi itu penting bagi anda. Tetap pegang kontrol pada sebagian besar aspek bisnis anda, tapi berhentilah capek-capek mengurusi hal-hal kecil. Bawa partner, tim atau bahkan agency outsourced untuk memastikan bahwa anda tidak terhimpit beban sendirian dalam menjalankan bisnis.
4) Terjebak dengan teknologi masa lalu
Pertimbangkan hal ini. Laporan Nielsen Digital Consumer 2014 mengatakan bahwa 67% dari konsumen US memiliki smartphone. Mereka menghabiskan lebih dari 34 jam setiap bulan untuk browsing website atau bermain-main di aplikasi pada perangkat mobile mereka. Apakah website mobile anda sudah siap?
Atau ini. Amazon sekarang mulai menjajaki penggunakan drone (pesawat tak berawak) untuk mempercepat siklus pengiriman mereka. Bisnis kecil sekarang bisa mengintegrasikan penjualan dalam toko mereka dengan penjualan online menggunakan platform pembuat toko online.
Atau bahkan ini. Menurut studi yang dilakukan oleh Epsilon, triggered email (pesan email yang dikirimkan ke seseorang atau subscriber sebagai respon dari tindakan si subscriber. Sebagai contoh, mengirim pesan konfirmasi setelah customer membeli barang) lebih sering dibuka dibanding newsletter biasa hingga empat kali lebih besar. Apakah anda mengirim triggered email? Apakah anda bahkan mencari tahu aktivitas customer anda di website untuk mengirim triggered email?
Ada banyak teknologi yang sudah maju yang berguna bagi anda untuk memastikan bahwa anda tidak berada di zaman kegelapan.
5) Tidak Mendengar customer anda
Apakah anda tahu Avon perusahaan raksasa kosmetik dimulai dengan menjual buku dari rumah ke rumah? Pendiri Avon, David McConnell menemukan ide untuk memberikan parfum kecil sebagai hadiah ke customer-nya untuk mendorong penjualan bukunya. Untuk melengkapi kejutannya ini, dia sadar bahwa customer lebih menyukai parfum gratis ketimbang buku dan lahirlah raksasa ini. Dia tinggalkan bisnis buku ini dan memulai perjalanannya membuat wanita menjadi lebih cantik di seluruh dunia.
Berdasarkan cerita ini, customer sering memberikan anda informasi mendalam pada bisnis yang bisa mengubah masa depan bisnis anda selamanya. Dengan sosial media, forum konsumen, bahkan email yang sudah lama, bisnis bisa berbicara ke customer mereka secara langsung. Dengarlah feedback customer dan terapkan informasi yang anda peroleh dari interaksi customer anda untuk meningkatkan bisnis anda.
6) Menaruh semua telur di satu keranjang
Menggantungkan bisnis hanya pada satu sumber pendapatan adalah jalan yang biasanya dijalani oleh banyak bisnis. Ya, anda memang memiliki klien besar yang tidak pernah gagal dan anda selalu bisa bergantung dari mereka. Atau anda memiliki produk yang menggemparkan dunia dan anda bisa bernapas dengan mudah. Tetapi bagaimana jika terhadi hal yang sangat buruk dan satu-satunya klien anda hilang atau konsumen anda lelah dengan produk anda yang itu-itu saja?
Anda membutuhkan plan B. Artinya anda harus bisa bergantung dari beberapa klien daripada hanya satu klien. Ini juga termasuk mengerjakan produk kedua untuk mendukung produk utama atau membuat channel distribusi alternatif jika channel yang ada bangkrut atau bahkan memiliki backup supplier untuk memenuhi bahan utama bisnis anda agar anda tidak kehabisan bahan di suatu hari.
7) Tidak fokus di marketing
Kita semua tahu bahwa entrepreneur yang bergairah dengan produk mereka sendiri percaya bahwa produk mereka yang mengagumkan ini akan menjual dengan sendirinya, berdasarkan pendapat mereka belaka.
Haruskah anda menggunakan sumber daya yang terbatas untuk fokus membangun produk yang hebat dan percaya bahwa orang-orang akan datang dengan sendirinya atau haruskah anda menghabiskan uang untuk membangun produk yang bagus dan melakukan marketing agar customer datang kepada anda?
Sebagai startup, anda jelas harus berhemat dan memperhatikan penggunaan uang. Tetapi marketing adalah salah satu kebutuhan bisnis yang tidak bisa dihindarkan. Masih banyak yang bisa anda raih dengan dana yang kecil atau bahkan tidak ada dana, anda bisa bermodalkan semangat untuk keluar dan promosikan bisnis anda ke target pasar anda. Manfaatkan blog, platform sosial media, email marketing bahkan word of mouth untuk menciptakan awareness brand anda dan mendorong customer kepada anda.
Semoga bermanfaat
No comments:
Post a Comment